Analisis metode dakwah dalam program “Kata Ustadz” di channel youtube vdvc religi

Dahulu kala dakwah memiliki ciri khas melalui metode ceramah, pada jaman sekarang kita mengenal adanya teknologi yang disebut internet dan didalamnya terdapat media sosial. Melalui media sosial ini pendakwah memiliki akses yang lebih luas dan mudah. Channel VDVC Religi berisi beragam konten dakwah yang disajikan dalam berbagai program. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apa metode dakwah Ustadz Taufiqurrahman yang ada pada channel VDVC Religi khususnya program Kata Ustadz, yang memiliki metode dakwah unik dengan cara melakukan tanya-jawab pertanyaan seputar pengetahuan Islam terlebih dulu kepada para pemuda-pemudi. Metode penelitian yang penulis gunakan yakni menggunakan kualitatif deskriptif, sumber dan jenis data yaitu data primer video berjudul “Ketika anak muda ditanya soal rukun Islam, Begini jawaban mereka”, Kata Ustadz Episode 26, data dikumpulkan dengan metode dokumentasi video pada channel VDVC Religi, kemudian dilakukan analisis data dengan metode analisis Miles dan Hubberman. Dalam konten video terdapat dua bagian: Pertama, Tanya-jawab, dengan mengajukan pertanyaan-pertanyaan dasar seputar pengetahuan Islam kepada para mad’u, dalam penelitian ini pertanyaan yang diajukan adalah seputar rukun iman, hal ini bisa memicu rasa penasaran mad’u dan ingin mengetahui jawaban yang benar atas pertanyaan yang telah diajukan, memiliki metode dakwah mujadalah atau spesifik metode tanya-jawab. Kedua, Dakwah Ustadz Taufiqurrahman, setelah melihat dari awal diberikan pertanyaan hingga para pemuda-pemudi memberikan jawaban, kemudian Ustadz Taufiqurrahman akan memberikan jawaban yang benar sesuai sumber yang valid serta meluruskan jawaban yang keliru, dengan cara metode dakwah al-hikmah, mauidzah hasanah serta mujadalah. Ustadz Taufiqurrahman menjelaskan dakwah pada konten ini berdasarkan metode dakwah yang telah disebutkan dalam Al-Qur’an surat an-Nahl ayat 125, secara lengkap yaitu al-hikmah, mauidzah hasanah, dan mujadalah. Kendala yang dialami adalah jawaban-jawaban dari pemuda-pemudi yang masih keliru dan dibuat bercanda